Dalam agenda memantapkan persiapan musim Super League 2025/2026, PERSIS gelar uji tanding pada Sabtu (12/7) malam. Dalam uji tanding ini, PERSIS menguji kekuatan bersama Kendal Tornado FC di Stadion UNS, Solo. Kendal Tornado merupakan kesebelasan yang akan bermain di Championship (Liga 2) musim 2025/2026. Laskar Sambernyawa unggul atas tim lawan dengan skor akhir 2-0.
Pelatih Kepala PERSIS, Peter de Roo memberikan tanggapannya terkait performa tim pada uji tanding kali ini. Menurutnya, secara keseluruhan para pemain sudah menunjukkan awal yang positif, dan memahami gaya permainan yang ingin ia terapkan. Namun ia menilai tim masih memerlukan waktu untuk dapat beradaptasi dengan pola yang ia kehendaki.
"Sebelum pertandingan, saya telah berdiskusi dengan para pemain mengenai gaya permainan kami dan bagaimana saya ingin tim bermain. Saya yakin para pemain menunjukkan intensi untuk menerapkan hal tersebut, namun tentu saja ini akan membutuhkan waktu. Masih banyak ruang untuk peningkatan, terutama terkait kehilangan bola yang tidak perlu dan hal semacamnya. Pada akhirnya, ini semua diawali dari pola pikir dan intensi. Kesalahan tentu terjadi, namun yang terpenting adalah setiap kali membuat kesalahan, kita belajar dari hal yang baru. Secara keseluruhan, saya menilai ini adalah awal yang baik," jelasnya.
Peter turut menilai kondisi fisik para pemainnya. Menurutnya, kebugaran para pemain ada dalam keadaan baik, mengingat perjalanan yang dibutuhkan para pemain baru untuk bergabung bersama tim. Secara keseluruhan, Peter menilai uji tanding ini proses dari awal yang positif.
"Secara fisik, saya rasa kondisi kami cukup baik. Kami juga mendapatkan beberapa pemain baru dalam dua atau tiga hari terakhir. Jadi, saya tidak bisa mengeluh tentang kondisi fisik. Namun, secara taktis, jelas para pemain perlu beradaptasi dengan pelatih baru yang akan menerapkan gaya permainan berbeda, dan itu akan memakan sedikit waktu. Jangan anggap ini sebagai alasan, karena bukan itu tujuannya. Saya tahu ini adalah sebuah proses, dan laga malam ini adalah awal yang baik," terangnya.
Merespons regulasi pemain asing yang akan diterapkan pada kompetisi Super League 2025/2026 mendatang, Peter masih meninjau kebutuhan tim dan akan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk menyempurnakan performa skuad PERSIS, termasuk kemungkinan untuk mendatangkan pemain anyar.
"Sebenarnya sudah ada perubahan (regulasi pemain asing) sejak saya tiba di sini. Terakhir yang saya dengar, ada 8 dari 11 pemain yang terdaftar, bukan? Saya rasa kami tidak akan mengisi kesebelas kuota tersebut. Hal yang terpenting adalah tentang menempatkan pemain pada posisi yang tepat. Saat ini kami memiliki 7 pemain dan masih ada satu kuota pemain yang perlu diisi. Saya ingin menggunakan beberapa hari ke depan untuk melihat kembali apa yang sudah tim miliki. Prioritas saya adalah menyempurnakan gaya permainan tim. Sejauh ini, saya melihat kemungkinan untuk mendatangkan pemain yang bisa menyerang dari area sayap, namun kita harus menunggu dan meninjau. Tidak perlu terburu-buru, dan yang pasti bukan untuk posisi nomor ‘9’, ‘10’, dan ‘11’," dirinya mengungkapkan.
Dalam sesi uji tanding ini, pelatih kepala Peter de Roo juga mengomentari performa pemain muda yang turun berlaga bersama skuad PERSIS. Menurutnya, para pemain muda menunjukkan perkembangan yang positif meskipun masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan, termasuk proses adaptasi ke dalam gaya permainan baru.
"Melihat beberapa pemain muda beraksi hari ini benar-benar hal yang positif. Saya rasa, ini adalah bagian dari proses adaptasi yang harus dilalui, tidak hanya oleh pemain muda, tapi juga pemain senior. Mereka semua perlu menyesuaikan diri dengan pelatih baru dan gaya permainan yang akan saya terapkan. Pasti ada banyak aspek yang bisa ditingkatkan. Kadang mereka sedikit tergesa-gesa, kurang tenang. Saya memang ingin tim bermain dengan tempo tinggi, namun ada kalanya kita perlu lebih terkontrol dan tenang. Ini adalah tantangan yang sama untuk seluruh penggawa tim, bukan hanya untuk para pemain muda," pria 55 tahun ini menjelaskan.
Merespons tentang hadirnya beberapa pelatih kepala asal Belanda di beberapa klub di Indonesia musim depan, Peter de Roo menekankan bahwa dirinya senang dapat bertemu beberapa orang yang ia kenal, namun menurutnya sepakbola adalah tentang kualitas.
"Saya tidak memiliki opini spesifik mengenai hal itu. Ini mengingatkan saya pada suatu ketika di Malaysia, saat saya pernah ditanya ketika semua pihak di Asia beralih ke pelatih Korea Selatan. Media Malaysia bertanya kepada saya, 'Apakah menurut Anda bagus bahwa mereka semua menggunakan pelatih Korea Selatan?' Contohnya adalah Vietnam dengan Park Hang-seo. ‘Mengapa ia sangat sukses dengan Vietnam, apakah karena ia pelatih yang bagus atau karena ia berasal dari Korea Selatan? Jawabannya adalah karena ia pelatih yang bagus, bukan?’ Jadi, seharusnya inilah yang menjadi fokusnya. Tentang kualitas, bukan tentang kewarganegaraan.”
Dirinya menambahkan, “tentu saja bagi saya pribadi, ini menyenangkan karena saya mengenal beberapa individu dan pernah bermain melawan mereka ketika masih aktif bermain. Saya bahkan adalah rekan setim asisten pelatih Dewa United. Jadi, senang melihat beberapa wajah yang familiar, tetapi seharusnya ini tentang bagaimana mereka menambah kualitas pada kompetisi di Indonesia, bukan tentang dari mana mereka berasal."
Merespons lawan PERSIS di uji tanding berikutnya, Peter menjelaskan dirinya sudah memantau tim tersebut lewat analisis video. Dirinya berharap para pemain dapat meningkatkan kemampuannya pada uji tanding berikutnya serta memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki tim sebelum memulai kompetisi.
"Saya melihat mereka (PSIM) untuk pertama kali, dan saya sudah meninjau melalui video. Tentunya, saya berekspektasi mereka akan meningkatkan kemampuan mereka ke level yang lebih tinggi dan terus menjadi lebih baik. Itulah harapan saya. Keuntungannya adalah, di dalam training camp, kita bersama selama 24 jam penuh, jadi kita harus memanfaatkan setiap momen itu dengan sangat bijak," pungkas Peter.