SOLO - Yussa Nugraha, pesepakbola kelahiran Solo yang telah lama meniti karir di Belanda memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Pemain yang lahir pada 21 Maret 2001 ini memilih PERSIS sebagai tempat pemberhentian selanjutnya. Kabar bergabungnya Yussa ke PERSIS dipublikasikan melalui media sosial klub pada Senin (24/5).
Yussa pergi ke Negeri Kincir Angin sejak ia berusia 8 tahun. Di tahun pertama, ia berlatih dengan klub Den Haag, VV Haagsehout pada 2010 silam. Kemudian ia berpindah ke klub sekota, SVV Scheveningen dan berhasil membawa klub tersebut promosi ke Hoofdklasse (liga amatir tertinggi kedua di Belanda) setelah menjadi runner-up pada musim 2013/2014. Di ajang tersebut, dirinya juga sukses menjadi top skor kompetisi dengan torehan 25 gol dan 8 assists dari 18 kali penampilan. Pada musim berikutnya, Yussa direkrut SC Feyenoord dan bergabung dengan skuad SC Feyenoord C1 atau U-15. Di musim pertamanya pada 2014/2015, ia mencatatkan prestasi gemilang dengan mengukir namanya sebagai top skor klub usai berhasil 18 kali merobek jala lawan. Karirnya bersama SC Feyenoord terus berlanjut dan terhenti sejenak pada 2018, ketika dirinya menderita cedera PCL (Posterior Cruciate Ligament) saat bermain bersama skuad U-18. Hal ini memaksanya menepi selama 10 bulan untuk menjalani masa penyembuhan.
Setelah kembali pulih, pemain yang berposisi sebagai winger tersebut memutuskan untuk kembali ke Den Haag dan hijrah ke klub kasta empat Liga Belanda, HBS Craeyenhout. Bermain bersama tim U-19, Yussa mampu tampil sebanyak 9 kali serta menyumbang tiga gol dan empat assists sebelum pandemi COVID-19 melanda dan menghentikan liga di Belanda. Kini kontraknya bersama HBS Craeyenhout telah habis dan ia memutuskan kembali ke Indonesia untuk bergabung dengan PERSIS.
Keputusannya bergabung dengan PERSIS ia ceritakan ketika diwawancarai oleh tim media PERSIS pada Selasa (11/5), “PERSIS adalah klub asal kota kelahiranku dengan nama besar dan sejarah panjang. Saya yakin dengan PERSIS karena di bawah kepemilikan dan manajemen baru sekarang PERSIS akan banyak gebrakan, tentunya prestasi di Liga 2 dan promosi ke Liga 1.”
Sebagai pemain muda yang akan memulai karir profesionalnya di Indonesia, Yussa memiliki ekspektasi tersendiri, “Di sini saya bisa mengembangkan kemampuan bermain sepak bola dalam jangka waktu dekat dan jangka panjang di bawah jajaran pelatih yang sangat berpengalaman. Dengan susunan tim yang sekarang, saya juga bisa belajar dan menyerap ilmu dari pemain senior mengingat terdapat perbedaan yang cukup jauh antara sepak bola Eropa dan Indonesia,” tambahnya. PERSIS akan menjadi klub pertama Yussa selama karir profesionalnya di kancah sepak bola Indonesia.