PERSIS berhasil amankan satu poin tandang pada laga tunda pekan ke-18 Liga 1 2023/2024 kontra PERSEBAYA Surabaya. Dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (13/12) malam, Laskar Sambernyawa yang tertinggal terlebih dahulu berhasil menyamakan kedudukan melalui rekrutan anyar putaran kedua, Sho Yamamoto. Pertandingan pun berakhir dengan hasil sama kuat 1-1.

Pasca pertandingan, Tithan mengapresiasi kerja keras dan totalitas yang ditunjukkan oleh penggawa PERSIS.

“Kita bersyukur dengan satu poin hari ini. Semua berkat kerja keras dan totalitas pemain, seluruh elemen staff dan manajemen yang bersatu untuk membawa pulang poin di sini.”

“Saya rasa pertandingan berlangsung sangat menarik, kedua tim saling menyerang dan ini juga merupakan jerih payah kita selama masa recovery singkat pasca laga sebelumnya.”

Tithan juga mengapresiasi Sho Yamamoto yang berhasil mencetak gol perdananya di kandang klub yang sebelumnya ia bela, “Sho menunjukkan kualitasnya. Dia menunjukkan bahwa ia pantas dan memberikan yang terbaik. Meski sedikit mengalami masalah di kakinya, ia memaksakan diri untuk ingin bermain di laga ini. Saya memberikan respek atas permainan luar biasanya hari ini,” jelasnya.

Menanggapi gol dari PERSEBAYA Surabaya, Tithan tidak akan terlalu membahas hal tersebut. Ia hanya berfokus untuk bisa mengakhiri pertandingan dengan membawa pulang poin di Surabaya.

“Saya pikir kita seluruh pemain sepakat dan berkomitmen untuk membalikkan kedudukan. Kita mempunyai banyak peluang, walaupun mungkin di babak pertama ada sedikit miss untuk gol PERSEBAYA yang juga menjadi kerugian bagi kita. Tetapi itulah sepak bola, pertandingan sudah usai dan kita tidak akan membahas hal tersebut lagi.”

Rian Miziar mewakili penggawa Laskar Sambernyawa pun turut menyampaikan komentarnya terhadap pemimpin pertandingan pada laga hari ini. Menurutnya PSSI perlu melakukan evaluasi yang serius terhadap kinerja perangkat pertandingan di Liga 1.

“Saya pikir PSSI harus terus menerapkan penggunaan wasit asing, karena bisa menjadi bahan evaluasi untuk wasit lokal menentukan keputusan terbaik di pertandingan. Ini bukan masalah menguntungkan PERSEBAYA ataupun PERSIS, tim manapun yang bermain, ketika mendapatkan pemimpin pertandingan yang adil maka bisa menerima hal yang seharusnya benar dan salah.”

Rian pun melanjutkan kurangnya komunikasi antar perangkat pertandingan untuk mengambil keputusan dari gol yang diperoleh tuan rumah, “semestinya ada komunikasi terlebih dahulu dari hakim garis dan wasit tengah. Saya pikir adanya komunikasi yang kurang berjalan baik dari perangkat pertandingan,” tegasnya.