PERSIS akan bersiap untuk menghadapi Bhayangkara FC pada lanjutan Liga 1 2022/2023 pekan ke-22 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh tim kepelatihan dan para penggawa guna meraih kemenangan.
Eky Taufik menyampaikan tanggapannya jelang laga menghadapi Bhayangkara FC. Menurutnya tim bersama pelatih telah mempersiapkan strategi yang baik untuk meraih 3 poin.
“Melawan Bhayangkara FC nantinya kami telah mempersiapkan tim dengan baik serta strategi yang berbeda tentunya dengan lawan-lawan yang telah dihadapi. Setiap tim memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga kita bisa meraih 3 poin karena sangat penting untuk memperbaiki posisi di klasemen.”
Bhayangkara FC yang belum pernah meraih kemenangan dalam 3 laga terakhir tidak akan dianggap remeh oleh Eky, karena menurutnya semua laga memiliki kesulitan masing-masing.
“Keuntungan atau tidak, itu tidak bisa menjadi patokan. Di setiap laga ada kesulitan yang berbeda, kita hanya harus fokus untuk mendapatkan 3 poin. Setiap pertandingan di Liga 1 tidak boleh kita remehkan.”
Rasiman selaku asisten pelatih juga menyampaikan komentarnya jelang hadapi Bhayangkara FC. Dengan absennya Abduh Lestaluhu pada 3 laga ke depan dirasa Rasiman tidak akan menjadi masalah besar. Menurutnya akan ada beberapa opsi pemain yang bisa mengisi posisi tersebut.
“Kita tentunya memiliki banyak opsi untuk posisi tersebut. Seperti Eky Taufik, sebelum cedera sebenarnya ia sudah berada di kondisi top form. Seperti saat sistem bubble pada bulan Desember, kita juga sudah melakukan rotasi dan memanfaatkan semua pemain yang ada.”
Dalam beberapa sesi latihan terakhir, Rasiman beserta tim pelatih turut menyertakan pemain dari PERSIS Youth Academy untuk bergabung mengikuti latihan bersama Laskar Sambernyawa. Salah satunya Arkhan Kaka, penyerang muda potensial didikan dari PERSIS Youth Academy.
“Untuk Arkhan Kaka masih banyak hal yang harus diperbaiki, karena perbedaan situasi latihan antara Youth dan Senior. Lalu juga karena pressure of training dengan latihan bersama pemain senior. Tapi saya rasa dia mulai beradaptasi dengan baik, namun masih membutuhkan waktu.”
Keinginan untuk belajar dan kemampuan beradaptasi menurut Rasiman menjadi salah satu yang paling penting bagi para pemain muda, “itu merupakan step yang paling krusial bagi pembinaan, 80% pemain gagal karena kurangnya hal tersebut. Ini bukan sekedar faktor teknik, fisik dan taktikal tapi juga mental dari para pemain,” terangnya.