Laskar Sambernyawa melakoni pekan ke-33 kontra PERSITA Tangerang sekaligus menjadi laga terakhir bermain di Stadion Manahan untuk musim 2023/2024. Berlangsung pada Jum’at (26/4) sore, PERSIS takluk dari tim tamu dengan skor 1-2. Milomir Seslija pun pasca pertandingan mengakui penampilan yang ditunjukkan anak asuhnya sangat mengecewakan pada laga kali ini.

“Pada babak pertama kita tidak bisa bermain terbuka. Kita tidak bisa memainkan laga seperti biasanya, dan musuh berhasil menciptakan keunggulan dengan shot on goal pertama mereka. Meski berhasil menyamakan kedudukan pada 40 menit pertama, kita kembali kebobolan dan adanya kecurigaan terhadap pelanggaran Arkhan Kaka.”

“Kita memainkan laga dengan buruk, seluruh pemain bermain kurang baik. Saya tidak mengerti kenapa ini terjadi, karena ini adalah laga terakhir kita dan saya rasa kita tanpa tekanan untuk menjalankannya. Tidak ada alasan, kita bermain sangat mengecewakan.”

Hanya tinggal menyisakan satu laga pamungkas musim 2023/2024, Milo menyampaikan bahwa PERSIS harus lebih mempersiapkan tim dengan lebih baik lagi jika ingin bersaing untuk Championship Series, “pada akhir musim ini, kita kehilangan 4 pemain dan satu pemain asing dalam waktu yang cukup lama. Jika kita ingin berusaha untuk musim depan, kita harus memiliki 20 pemain yang seimbang. Kita punya banyak pemain muda, namun saya rasa hal tersebut tidak cukup. Kita harus mendapatkan pemain asing yang jauh lebih berkualitas dan begitu juga pemain lokalnya,” jelasnya.

Menurut Milo, perjalanan PERSIS untuk musim ini sudah memenuhi target dan harus mulai berfokus mengejar target baru di musim depan.

“Kita harus melakukan seleksi pemain dengan sangat baik, karena banyak kesalahan yang terjadi di musim ini. Ketika saya datang ke sini, kita berada di peringkat 15 dan sekarang kita di peringkat 8. Sekarang kita harus melakukan seleksi yang jauh lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih bagus.”

Rian Miziar pun turut memberikan komentarnya pasca laga kontra PERSITA Tangerang. Menurutnya pada laga hari ini tim sudah mempersiapkan segalanya untuk menang, namun hasil yang berbeda terjadi di lapangan.

“Saya sudah mempersiapkan segalanya seperti yang saya bilang di konferensi pers. Saya sangat yakin, tetapi saya tidak tahu kenapa kita tidak bermain seperti biasanya. Saya frustasi di lapangan dan berusaha untuk meyakini jika kita tertinggal, maka kita bisa membalikkan keadaan.”

“Kita memainkan laga kandang terakhir dan saya pikir bisa menjadi hadiah untuk fans yang hadir, ternyata malah sebaliknya. Ini memalukan sekali.”

Selaku kapten tim, pasca pertandingan pun Rian mendatangi suporter yang hadir untuk mendengarkan suara mereka, “saya memohon maaf kepada semua fans PERSIS yang meluangkan waktunya di hari kerja. Apa yang mereka lihat hari ini tidaklah bagus, semua cacian yang mereka sampaikan tadi saya dengarkan. Ketika kita kalah, fans mau berbicara apa saja menurut saya adalah hal yang pantas. Karena kita dibayar di profesi ini untuk menang,” terangnya.