PERSIS yang masih bernamakan VVB Solo gagal meraih juara di Steden Wedstrijden PSSI 1931, kompetisi perdana PSSI saat itu. Ditunjuk sebagai tuan rumah, Lapangan Alun-Alun Selatan Kota Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan kompetisi yang juga diikuti oleh dua tim lainnya, PSIM Jogja dan VIJ Jacatra (cikal bakal dari PERSIJA Jakarta).
Pada pertandingan pertama, VVB Solo akui keunggulan dari PSIM Jogja dengan hasil akhir 1-4 pada 22 Mei 1931. Laga kedua VVB Solo kontra VIJ Jacatra pada 24 Mei 1931 juga tidak berjalan mulus dan berakhir dengan kekalahan 1-3. Kompetisi pun berakhir dengan VIJ Jacatra dinobatkan sebagai juara setelah pertandingan sebelumnya berhasil mengalahkan PSIM Jogja dengan kemenangan telak 5-1 pada 23 Mei 1931.
VVB Solo harus puas dengan berada di posisi ketiga dan gagal meraih juara kompetisi PSSI di rumah sendiri. Meski begitu, walaupun VVB Solo menerima kekalahan ternyata tidak membuat publik di Kota Solo menurunkan antusiasnya untuk melihat kompetisi yang dimainkan tim pribumi. Seluruh penjuru kota mulai membahas soal pertandingan itu dan berhasil membuat tercetusnya ide untuk membangun sebuah stadion yang akan dipergunakan oleh rakyat pribumi. Tanah Bon Rodjo di daerah Kelurahan Sriwedari akhirnya menjadi pilihan untuk membangun Stadion Sriwedari.