PERSIS Youth Academy melakoni laga tandang pada pertandingan terakhir putaran pertama Elite Pro Academy 2023/2024 kontra Arema FC Football Academy. Berlangsung pada Sabtu (28/10) dan Minggu (29/10) di Malang, Sambernyawa Muda berhasil pulang dari Malang tanpa merasakan satupun kekalahan.
Pada hari pertama, kemenangan sempurna berhasil diraih oleh PERSIS Youth Academy. PERSIS U-16 berhasil memastikan kemenangan tipis 0-1 yang disusul dengan PERSIS U-18 melumat Arema U-18 dengan skor 1-4. Menutup pertandingan di hari pertama, PERSIS U-20 turut berhasil meraih kemenangan tipis 0-1 dari Arema FC U-20.
Di hari selanjutnya, PERSIS U-16 tetap menunjukkan konsistensinya dengan kembali meraih kemenangan 0-2 kontra Arema FC U-16. Diikuti oleh PERSIS U-20 yang turut meraih kemenangan kembali dari Arema FC U-20 dengan skor 1-2. Hasil berbeda diraih oleh PERSIS U-18 setelah hanya mampu bermain sama kuat tanpa gol melawan Arema FC U-18.
Tanpa kekalahan di Malang cukup memberikan rasa puas bagi Direktur Akademi PERSIS Youth, Jacksen F. Tiago. Hasil di Malang menjadi modal yang bagus bagi timnya untuk semakin memastikan diri lolos ke babak selanjutnya.
“Hampir dari segala aspek kita sangat puas, karena kita hampir sapu bersih pertandingan setelah hanya kehilangan 2 poin saja.”
Dari hasil ini kita mampu mempertahankan posisi PERSIS U-20 di puncak klasemen, lalu PERSIS U-16 hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk memastikan diri lolos. Hanya PERSIS U-18 yang kehilangan poin dari pertandingan di Malang.”
Jacksen masih akan melakukan evaluasi terhadap aspek emosional anak asuhnya, “pemain-pemain masih terlalu gampang terpancing emosi sehingga membuat permainan cenderung lebih kasar dan berbahaya. Ini masih menjadi salah satu bahan evaluasi penting dari kita,” jelasnya.
Sebagai persiapan menghadapi putaran kedua Elite Pro Academy 2023/2024, Jacksen akan berfokus terhadap pengontrolan emosi para pemain.
“Sementara mungkin masalahnya masih sama, kita akan lebih fokus pada persiapan mental para pemain. Semoga tidak terlalu mudah untuk terpancing emosi lawan. Khususnya seperti kekalahan perdana melawan RANS, kita cukup mudah terpancing emosi.”