Putaran kedua Elite Pro Academy 2022 telah usai pada Senin (12/9) lalu. Selanjutnya putaran ketiga akan berlangsung mulai dari 14 September – 27 September. Hingga usainya putaran kedua, baik PERSIS U16 dan U18 berada di posisi ketiga pada klasemen sementara.
PERSIS U18 membuka langkah di putaran kedua dengan raihan kemenangan 1-0 atas Arema FC U18. Setelahnya, raihan hasil seri 1-1 atas PSIS Semarang U18 dan kekalahan tipis 0-1 atas PERSIK Kediri U18 diterima oleh PERSIS U18. Tidak meraih hasil maksimal pada dua laga sebelumnya, PERSIS U18 kembali ke jalur kemenangan dengan hasil 2-0 kontra PSS Sleman U18 dan mengakhiri putaran kedua lewat hasil imbang 1-1 atas PERSIJA Jakarta U18. Tambahan 8 poin membuat PERSIS U18 sementara naik pada posisi ketiga, selisih 1 poin dengan PSIS Semarang U18 pada posisi kedua dan berjarak 5 poin dengan pemuncak klasemen sementara, PERSIJA Jakarta U18.
Berbeda dengan penampilan pada putaran pertama, PERSIS U16 meraih hasil kurang memuaskan pada putaran kedua. Belum pernah merasakan kekalahan pada putaran pertama, PERSIS U16 harus membuka putaran kedua dengan kekalahan tipis 0-1 atas Arema FC U16. Raihan kurang memuaskan kembali didapatkan ketika mendapatkan hasil imbang atas PSIS Semarang U16 dan PSS Sleman U16, disusul dengan kekalahan 0-2 atas PERSIJA Jakarta U16. Satu-satunya kemenangan yang berhasil direngkuh ialah dengan menumbangkan PERSIK Kediri U16 lewat skor 4-0. Raihan 5 poin pada putaran kedua membuat PERSIS U16 harus turun ke peringkat 3 klasemen sementara.
Tommy Haryanto memberikan tanggapannya terhadap performa anak asuhnya pada putaran kedua Elite Pro Academy 2022. Menurutnya penampilan yang ditampilkan para penggawa Sambernyawa Muda sudah maksimal, terlebih akan menjadi pengalaman berharga bagi mereka dan khususnya PERSIS karena merupakan penampilan perdana pada gelaran EPA 2022, “Alhamdulillah semua lancar, sama dengan tim-tim lain dengan kondisi yang sedang naik turun. Dengan jarak antar pertandingan yang sebentar dan waktu kompetisi yang cukup lama, saya rasa ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga,” terangnya.
Menurut Tommy permasalahan utama tetap berada pada kondisi fisik pemain karena banyaknya yang harus menepi dari lapangan selama kompetisi berlangsung. Namun dengan performa yang ditampilkan anak asuhnya, ia merasa sangat bersyukur masih bisa bersaing di papan atas klasemen.
“Kondisi di awal pendaftaran pemain memang menjadi sedikit masalah buat kita. Seperti pada U18 kuota kita hanya 23 pemain dan sudah ada 5 pemain yang mengalami cedera, lalu ada tambahan pemain lain yang terkena akumulasi kartu. Termasuk pada kelompok umur U16 yang mulai memasuki masa kejenuhan karena harus bermain dalam waktu yang cukup lama di sini. Tapi secara keseluruhan, minimal kita masih bersaing di 3 besar.”
Imam Rohmawan selaku pelatih yang bertanggung jawab atas PERSIS U16 juga mengakui hal serupa. Padatnya jadwal dan kesiapan pemain menjadi prioritas yang ia terapkan pada PERSIS U16. Termasuk salah satunya untuk terus meningkatkan motivasi agar dapat terus konsisten di atas lapangan.
“Kita berusaha menyiapkan semua pemain dengan jadwal yang padat dan tidak hanya bisa mengandalkan beberapa pemain saja. Semua pemain harus siap kapanpun untuk dimainkan. Putaran ketiga masih menyisakan 5 pertandingan, kita upayakan untuk memaksimalkan motivasi pemain. Karena beberapa penggawa mengalami kejenuhan dengan jadwal seperti ini. Kita harus bersikeras agar dapat motivasi itu terjaga dan akhirnya konsentrasi dan fokus di lapangan agar tetap konsisten.”