SOLO - Pancar Nur Widiastono, penjaga gawang muda yang pernah menimba ilmu di Spanyol resmi diikat kontrak oleh PERSIS. Kabar peresmiannya diumumkan melalui media sosial klub pada Selasa (14/9). Pada 2016 silam, Pancar pernah mengikuti program pelatihan internasional klub asal Spanyol, Real Valladolid selama dua tahun. Berbekal pengalamannya, Pancar ingin memaksimal apa yang dimiliki untuk PERSIS demi terus menyempurnakan kemampuannya.
“Dengan pengalaman bermain bola dan latihan di Spanyol, saya akan memaksimalkan seluruh kemampuan saya untuk PERSIS. Pengalaman yang saya dapat di Eropa juga menjadi bekal untuk mengarungi Liga 2. Saya akan belajar banyak, menyerap ilmu, dan menambah pengalaman di PERSIS untuk karir saya ke depannya.”
Sebelum berkostum Laskar Sambernyawa, nama Pancar muncul ke permukaan kala dirinya membawa SSB ASIOP Apacinti menjuarai kompetisi level junior Gothia Cup 2016 bersama Egy Maulana Vikri dan rekan-rekan lainnya. Setelah itu, ia mendapat kesempatan untuk berguru ke Spanyol dengan mengikuti program internasional dari Real Valladolid, lalu pulang ke Indonesia dan bergabung dengan tim muda Persija Jakarta.
Kesempatan untuk bergabung dengan PERSIS akan dimaksimalkan oleh Pancar untuk menggali potensinya. Bagi Pancar, nilai historis dan ambisi PERSIS untuk juara menjadi alasan terkuat keputusannya menjadi bagian dari Laskar Sambernyawa
“PERSIS merupakan klub dengan sejarah besar serta memiliki kemauan untuk juara dan berprestasi. Hal itu yang menjadi alasan saya mau bergabung dengan PERSIS karena memiliki visi misi yang sama dengan diri saya.”
Dengan kedatangannya, tim PERSIS kini memiliki banyak opsi di pos bawah mistar. Persaingan ketat akan muncul untuk mendapatkan tempat kala bertanding. Namun, hal itu tak menjadi kendala bagi Pancar. Saling mendukung dan berbagi pengalaman dengan pemain lain akan memunculkan persaingan sehat yang dapat mengembangkan kemampuan setiap pemain.
“Tentu untuk mendapat tempat pertama di tim tidak mudah, di mana PERSIS memiliki banyak penjaga gawang yang hebat. Saya sendiri juga masih banyak belajar dari senior saya, Mas Wahyu Tri yang memiliki segudang pengalaman di Liga Indonesia. Yang pasti kami sebagai penjaga gawang akan saling support satu sama lain dan persaingan di posisi ini akan menjadi sehat dan ketat. Saya akan fokus dan belajar mengambil pengalaman di sini agar bisa menjadi kiper yang mumpuni.”