PERSIS telah rampung menjalankan program training camp di Yogyakarta pada Jumat (6/9) lalu. Selama sepekan, penggawa PERSIS mendapatkan porsi latihan intens, program peningkatan kondisi fisik, pendalaman aspek taktikal, dan bounding guna merekatkan kebersamaan tim sehingga menghasilkan komunikasi yang lebih baik di atas lapangan. Terkait program ini, Milomir Seslija selaku Head Coach turut memberikan komentar.
“Saya pernah berujar bahwa kami memang perlu waktu lebih, dan training camp ini berguna untuk membuat kami lebih bersatu sekaligus menghabiskan waktu bersama untuk mendalami aspek taktikal. Ini bukan sebuah alasan, tapi memang kami sebetulnya perlu lebih banyak persiapan.” Ia kemudian menambahkan, “pemain baru, proses yang baru pula. Kami menghabiskan waktu bersama, bicara satu sama lain, dan menganalisis semua hal bersama di sesi training camp bersama pelatih dan pemain. Apa yang menjadi kesalahan kita dan apa yang perlu kita perbaiki.”
Pada hari terakhir PERSIS melakoni laga uji coba dengan Barito Putera guna menguji hasil dan kesiapan tim pasca melakoni training camp. Laga berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Laskar Sambernyawa, berkat gol yang dicetak oleh Ricardo Lima dan Rizky Dwi. Menurut Milo, laga berjalan dengan sangat baik–bukan hanya tentang hasil akhirnya, tapi juga proses bermainnya. Tapi menurut pria asal Bosnia tersebut, PERSIS masih memiliki beberapa hal yang mesti diperbaiki.
“Tentu masih ada evaluasi, salah satunya kami harus memperbaiki kualitas penyelesaian akhir karena kami punya banyak peluang hari ini. Tapi saya senang, kini pemain mengerti bahwa mereka harus saling membantu satu sama lain. Sebelum laga, saya mengubah pendekatan taktikal karena ingin menyesuaikan dengan taktik dari lawan. Saya juga menekankan kepada pemain untuk intens berkomunikasi, dan sekarang mereka lebih sering berbicara satu sama lain,” tutur Milo.
Menurut Milo, penggawa PERSIS kini lebih sering berkomunikasi karena sudah memiliki inisiatif untuk menentukan hal yang benar dan salah berdasarkan analisis di lapangan. Karena baginya, pelatih memiliki keterbatasan komunikasi ketika laga berjalan dan para pemain mesti berinisiatif untuk berkomunikasi dengan satu sama lain di atas lapangan.
Ketika ditanya soal agenda pertandingan September yang cukup padat, Milo berujar bahwa ia perlu dukungan dari semua pihak.
“Saya hanya bisa bilang, kami membutuhkan dari mereka (suporter). Pemain akan berusaha untuk memberikan seluruh yang mereka miliki, dan semua harus bersatu untuk bisa mendapatkan hasil yang bagus. Semua harus paham bahwa kritik bukanlah serangan personal, tapi pengingat untuk bisa mengoreksi kesalahan dan jadi lebih baik. Pemain juga ingin berjuang sekuat tenaga demi keluarga dan harga diri tim, jadi mereka akan bekerja keras. Tentu tidak akan mudah, tapi semua harus berjuang semaksimal mungkin,” pungkas Milo.